Pengalaman Menemukan Passion
Melangkah di Atas Api: Perjalanan Ellen Nainggolan Menuju Mental Tangguh
Saya Ellen Nainggolan, seorang praktisi public speaking yang tiga tahun lalu mengalami petualangan luar biasa dalam hidup saya.
Semuanya bermula ketika saya mendaftar untuk mengikuti seminar *Train for Firewalks* di Hotel Blue Sunsetroad.
Saat itu, saya sama sekali tidak tahu apa yang akan diajarkan kepada kami, 50 peserta dari berbagai kota. Saya sendiri berasal dari kota tuan rumah dan karena mendaftar terakhir, saya mendapat kamar sendiri tanpa teman sekamar.
## Ritual Pagi yang Membakar Semangat
Sebelum kelas dimulai, kami mengawali hari dengan *ritual dance morning*. Tarian pagi ini dirancang untuk membangkitkan semangat, dan entah bagaimana, saya selalu terpilih menjadi pemimpin dance.
Gerakan energik dan tawa bersama peserta lain menjadi pemanasan sempurna sebelum memasuki sesi pembelajaran yang intens.
## Hari-Hari Penuh Ilmu dan Tantangan
Kelas berlangsung selama lima hari, dipandu oleh para ahli ternama seperti Tung Desem Waringin, Ernest Wong, Onki Harjanto, dan Marcel.
Hari pertama dimulai pukul 9 pagi hingga 10 malam. Kami belajar banyak hal baru yang menyenangkan, mulai dari teknik berbicara hingga cara membangun koneksi dengan orang lain. Saya juga mendapatkan teman-teman baru yang luar biasa.
Hari kedua, jadwal semakin padat, dari pukul 7 pagi hingga tengah malam. Ernest Wong mengajarkan seni bercerita yang membuat saya sangat antusias.
Hari ketiga, kelas berlangsung hingga pukul 3 pagi! Meski mata mulai mengantuk setelah tengah malam, materi yang disampaikan Ernest Wong dan Onki Harjanto begitu menarik sehingga saya tetap bertahan.
Hari keempat adalah puncak tantangan fisik. Kami dilatih menghancurkan besi dengan tangan dan leher, mematikan api dengan tangan dan mulut, bahkan memadamkan puntung rokok di dalam mulut. Kami juga berjalan di atas beling dan melakukan berbagai adegan yang menguji nyali. Rasa penasaran dan semangat saya terus terpacu—saya merasa tertantang untuk mencoba lagi dan lagi.
## Melangkah di Atas Api
Hari kelima adalah klimaks dari seminar ini. Dipandu oleh Marcel, kami diajak berjalan di atas api sebanyak 118 kali! Persiapan dimulai dengan musik yang membangkitkan semangat. Kami berjoget dan melompat-lompat untuk memanaskan suasana.
Saat tiba giliran, saya berada di barisan paling depan. Jantungan? Tentu saja! Saya sempat ciut nyali saat sudah dekat dengan api dan memutar haluan. Teman-teman saya tertawa, tapi itu justru memicu saya untuk kembali mencoba.
Dengan loncatan penuh semangat, saya akhirnya berhasil melangkah di atas api. Bukan hanya sekali, tapi 118 kali! Rasa bangga membuncah di dada, meski telapak kaki saya penuh lecet. Namun, kebahagiaan itu jauh lebih besar dari rasa sakitnya.
## Pelajaran Berharga
Seminar ini bukan sekadar tentang berjalan di atas api atau menghancurkan besi. Kami diajarkan untuk tidak takut menghadapi apa pun yang ada di depan mata.
Mental tangguh adalah kunci yang ditekankan oleh para mentor. Semua peserta, termasuk saya, pulang dengan motivasi membara dan semangat hidup yang baru.
Perjalanan ini mengubah cara saya memandang tantangan. Sekarang, setiap kali menghadapi rintangan, saya teringat langkah saya di atas api—dan saya tahu, saya bisa melewatinya.
Komentar
Posting Komentar